Nyeri Dada Tak Kunjung Reda? Waspadai Angina Refrakter yang Jarang Terdeteksi

Jakarta, 3 Juli 2025 – Nyeri dada seringkali dianggap sebagai gejala klasik penyakit jantung koroner, dan umumnya mereda setelah pengobatan medis standar. Namun, bagaimana jika nyeri tersebut terus muncul meski pasien telah menjalani terapi optimal? Jawabannya bisa jadi: angina refrakter, suatu kondisi kronis yang jarang dikenali dan sulit ditangani.

Angina refrakter merupakan bentuk lanjutan dari angina pektoris yang menetap, bahkan setelah terapi medis maksimal dan/atau intervensi revaskularisasi seperti pemasangan stent atau bypass.


🩺 Apa Itu Angina Refrakter?

Menurut definisi dari European Society of Cardiology (ESC) dan American Heart Association (AHA), angina refrakter adalah:

“Nyeri dada atau ketidaknyamanan akibat iskemia miokard yang menetap selama lebih dari 3 bulan, meskipun telah dilakukan terapi farmakologis dan invasif optimal.”

Artinya, jantung masih kekurangan pasokan oksigen akibat penyempitan pembuluh darah koroner, tetapi tidak bisa lagi ditangani dengan metode konvensional.


Gejala yang Perlu Diwaspadai

Beberapa ciri khas angina refrakter meliputi:

  • Nyeri dada berulang, terasa seperti tertekan atau terbakar

  • Muncul saat aktivitas ringan, bahkan saat istirahat

  • Tidak membaik secara signifikan meski sudah minum obat seperti nitrogliserin

  • Gangguan tidur akibat nyeri dada malam hari

  • Kelelahan ekstrem atau sesak napas ringan kronis


🧠 Mengapa Bisa Terjadi?

Angina refrakter sering dialami oleh pasien dengan penyakit jantung koroner berat atau menyeluruh (diffuse coronary disease), di mana:

  • Arteri terlalu kecil atau rusak untuk dipasangi stent

  • Sudah dilakukan intervensi maksimal tetapi gejala tetap ada

  • Pembuluh darah kecil (microvascular angina) ikut terpengaruh

  • Terdapat resistensi atau efek samping terhadap obat jantung tertentu


🔬 Diagnosa dan Pemeriksaan

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan:

  • Tes treadmill / uji latih jantung

  • Angiografi koroner ulang untuk evaluasi pembuluh darah

  • PET Scan atau MRI jantung untuk melihat perfusi otot jantung

  • Pemeriksaan fungsi mikrosirkulasi koroner jika dicurigai angina mikrovaskular


💊 Pengobatan Angina Refrakter

Tidak ada satu pengobatan yang pasti, tetapi kombinasi pendekatan ini dapat digunakan:

  1. Optimalisasi Farmakologi:

    • Nitrat

    • Beta-blocker

    • Calcium channel blocker

    • Ranolazine (jika tersedia)

    • Ivabradine untuk menurunkan denyut jantung

  2. Terapi Alternatif:

    • Enhanced External Counterpulsation (EECP)

    • Spinal Cord Stimulation (SCS)

    • Terapi sel punca (masih eksperimental)

  3. Pendekatan Psikososial & Rehabilitasi Jantung:

    • Manajemen stres

    • Latihan fisik ringan yang diawasi

    • Terapi nutrisi dan dukungan psikologis


🛑 Komplikasi Jika Tidak Ditangani

Jika angina refrakter tidak ditangani secara komprehensif, pasien berisiko mengalami:

  • Penurunan kualitas hidup drastis

  • Ketergantungan obat jangka panjang

  • Depresi dan gangguan tidur

  • Risiko tinggi serangan jantung mendadak (MI)


Kesimpulan

Nyeri dada yang tak kunjung reda bukan sekadar keluhan biasa. Jika sudah berobat namun keluhan tetap muncul, angina refrakter harus dipertimbangkan sebagai kemungkinan diagnosis.

Langkah terbaik adalah segera berkonsultasi ke dokter spesialis jantung subspesialis intervensi atau iskemia kompleks untuk evaluasi lanjutan. Perawatan dini dan pendekatan multidisipliner akan membantu memperbaiki prognosis dan kualitas hidup pasien.

Related Posts

Gaya Hidup “Tanpa Jejak Digital” Kian Diminati: Generasi Z Mulai Tinggalkan Jejak Online Demi Privasi dan Keseimbangan Mental

Jakarta, 7 Juli 2025 — Di tengah maraknya dunia digital yang serba terbuka, tren baru kini muncul di kalangan anak muda, terutama dari Generasi Z dan Milenial akhir, yakni gaya…

“Krisis Air Bersih Ancam 9 Kota Besar Indonesia, BMKG dan Kementerian PUPR Siapkan Skema Darurat”

Jakarta, 9 Juli 2025 – Indonesia kini menghadapi ancaman krisis air bersih skala nasional yang lebih serius dibanding tahun-tahun sebelumnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa musim kemarau…

You Missed

Judul: Pemerintah Pangkas Anggaran Daerah 25%, Memicu Protes dan Kenaikan Pajak Lokal

Jodohku – Anang & Ashanty: Duet Romantis Pasangan Sejati

Kita – Sheila On 7: Lagu Persatuan Anak Muda

Bali United Menang Tipis Atas Borneo FC di Laga Sengit

Persipura Jayapura Memperlihatkan Ketangguhan Mental Saat Mengalahkan Barito Putera

Bahagia – GAC: Cinta yang Membawa Ketenangan