“Dukungan Fiskal Beijing: Urbanisasi & Stimulus untuk Pemulihan Ekonomi 2025”

Ekonomi China Diprediksi Menguat, Stimulus Baru Bisa Ditunda - Global -  Page 2

Pada tahun 2025, pemerintah China meluncurkan paket stimulus fiskal signifikan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang melambat. Salah satu fokus utama adalah urbanisasi berkelanjutan dan revitalisasi infrastruktur perkotaan.Reuters+5Wikipedia+5Wikipedia+5

🏗️ Urbanisasi Berkelanjutan

China berkomitmen untuk mengembangkan kota-kota hijau dan rendah karbon, dengan membatasi pembangunan gedung pencakar langit dan memperkuat sistem pengendalian banjir perkotaan. Pemerintah menekankan pentingnya pembangunan yang berorientasi pada manusia dan koordinasi antara kota besar, menengah, dan kecil.

💰 Stimulus Fiskal dan Sosial

Pemerintah meningkatkan defisit fiskal menjadi sekitar 4% dari PDB dan mengalokasikan dana untuk proyek strategis, termasuk pembaruan peralatan dan program tukar tambah barang konsumen. Selain itu, subsidi untuk pensiun dan asuransi kesehatan diperbesar untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Reuters

🧭 Fokus pada Konsumsi Domestik

Beijing mendorong konsumsi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Langkah-langkah termasuk reformasi sistem pajak, peningkatan tunjangan sosial, dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung migrasi pedesaan ke perkotaan. Namun, tantangan besar terkait biaya reformasi dan potensi ketidakstabilan sosial tetap ada. Reuters

🔮 Prospek Ekonomi

Meskipun stimulus fiskal dapat memberikan dorongan jangka pendek, tantangan struktural seperti deflasi, krisis properti, dan ketegangan perdagangan global memerlukan reformasi mendalam. Keberhasilan kebijakan ini akan bergantung pada implementasi yang efektif dan adaptasi terhadap dinamika ekonomi domestik dan internasional.

Related Posts

Judul: Pemerintah Pangkas Anggaran Daerah 25%, Memicu Protes dan Kenaikan Pajak Lokal

Pada Agustus 2025, pemerintah pusat Indonesia mengusulkan pemangkasan dana transfer ke daerah sebesar 25%, mengurangi anggaran dari sekitar Rp 866 triliun menjadi Rp 650 triliun pada tahun 2026. Kebijakan ini dilakukan untuk…

“Indeks Kebahagiaan Jadi Alternatif PDB: Apakah Sudah Saatnya?”

Pada 2025, diskusi mengenai perluasan indikator ekonomi resmi telah semakin intensif. Para pembuat kebijakan global semakin mempertimbangkan indikator kebahagiaan dan kesejahteraan—seperti Indeks Kebahagiaan Dunia, Genuine Progress Indicator (GPI), dan OECD…

You Missed

Judul: Pemerintah Pangkas Anggaran Daerah 25%, Memicu Protes dan Kenaikan Pajak Lokal

Jodohku – Anang & Ashanty: Duet Romantis Pasangan Sejati

Kita – Sheila On 7: Lagu Persatuan Anak Muda

Bali United Menang Tipis Atas Borneo FC di Laga Sengit

Persipura Jayapura Memperlihatkan Ketangguhan Mental Saat Mengalahkan Barito Putera

Bahagia – GAC: Cinta yang Membawa Ketenangan