Respons Gubernur Riau soal BNN Sita 63 Kg Ganja di Kampus UIN Suska

Kasus peredaran narkoba kembali menghebohkan masyarakat Riau setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penyitaan besar-besaran di lingkungan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau. Dalam operasi yang digelar pada awal pekan ini, petugas berhasil menemukan ganja kering dengan berat mencapai 63 kilogram. Barang haram tersebut disimpan di beberapa titik di sekitar kampus dan diduga kuat akan diedarkan kepada jaringan mahasiswa maupun pihak luar. Penemuan ini sontak membuat geger publik, sebab kampus seharusnya menjadi pusat pendidikan dan pengembangan moral generasi muda, bukan sarang peredaran narkoba.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, merespons cepat kabar ini dengan menyatakan keprihatinan yang mendalam. Menurutnya, temuan narkoba dalam jumlah besar di lingkungan pendidikan adalah bukti nyata bahwa sindikat peredaran narkotika sudah berani menyusup ke semua lini, termasuk kalangan intelektual muda. Wahid menekankan bahwa kejadian ini harus menjadi momentum untuk memperketat pengawasan, baik dari pihak kampus maupun aparat keamanan. Ia juga menegaskan, “Kita tidak boleh lengah sedikit pun. Narkoba adalah musuh bersama dan sudah jelas merusak masa depan bangsa.”

Selain memberikan pernyataan resmi, Gubernur juga mendesak agar pihak kampus mengambil langkah tegas dalam menanggulangi peredaran narkoba di lingkungan mahasiswa. Edukasi mengenai bahaya narkotika harus diperluas melalui seminar, penyuluhan, serta kerja sama dengan aparat penegak hukum. Wahid menilai bahwa mahasiswa, sebagai agen perubahan, harus memiliki pemahaman yang kuat tentang ancaman narkoba. Tanpa kesadaran ini, generasi muda akan mudah terjerumus dalam jebakan sindikat yang menawarkan keuntungan instan.

Rektor UIN Suska Riau turut menyampaikan pernyataan resmi terkait insiden memalukan tersebut. Ia mengaku sangat terpukul dengan adanya temuan ganja dalam jumlah besar di lingkungan kampus yang dipimpinnya. Menurutnya, kejadian ini merupakan tamparan keras sekaligus peringatan bahwa kampus tidak kebal terhadap infiltrasi jaringan narkotika. Rektor berjanji akan memperketat sistem keamanan internal, termasuk melakukan pengawasan ekstra di area kampus dan meningkatkan koordinasi dengan aparat kepolisian serta BNN.

Pihak kepolisian dan BNN sendiri menyatakan bahwa temuan ini merupakan bagian dari jaringan besar yang beroperasi lintas provinsi. Dari hasil pemeriksaan awal, ganja tersebut berasal dari Aceh dan dibawa masuk ke Pekanbaru melalui jalur darat. Para pelaku sengaja memanfaatkan lingkungan kampus karena dianggap lebih aman dan sulit dicurigai oleh aparat. Beberapa mahasiswa sudah diamankan untuk dimintai keterangan, meski hingga kini belum ada pernyataan resmi terkait apakah mereka termasuk tersangka utama atau hanya korban penyalahgunaan.

Pengamat pendidikan menilai kasus ini sebagai alarm keras bahwa dunia pendidikan tengah berada dalam ancaman serius. Dengan kondisi ekonomi yang sulit, tidak sedikit mahasiswa yang akhirnya tergoda untuk menjadi perantara dalam peredaran narkoba. Mereka biasanya dijanjikan imbalan yang besar untuk menyembunyikan atau membantu mengedarkan barang terlarang tersebut. Oleh karena itu, penting bagi seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, pihak kampus, hingga keluarga mahasiswa, untuk lebih aktif melakukan pengawasan dan memberikan edukasi.

Masyarakat luas, terutama orang tua mahasiswa, juga diminta untuk lebih waspada. Kasus penemuan ganja di kampus UIN Suska membuktikan bahwa siapa pun bisa menjadi target sindikat narkoba. Dengan semakin banyaknya kasus penyalahgunaan narkotika yang melibatkan kalangan muda, edukasi sejak dini harus ditanamkan di lingkungan keluarga. Pemerintah daerah pun diminta untuk memperkuat regulasi dan memberi dukungan penuh kepada BNN serta kepolisian agar upaya pemberantasan narkoba bisa dilakukan secara konsisten.

Kasus ini diperkirakan akan terus berkembang mengingat jumlah barang bukti yang disita tidak sedikit. Aparat berjanji akan menindaklanjuti dengan pengusutan jaringan yang lebih luas. Sementara itu, Gubernur Abdul Wahid menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk memberikan sanksi tegas kepada siapa pun yang terbukti terlibat, termasuk jika ada mahasiswa atau oknum staf kampus yang ikut serta. Ia menutup pernyataannya dengan harapan bahwa tragedi ini bisa menjadi pelajaran berharga agar masyarakat semakin bersatu dalam melawan bahaya narkoba.

Related Posts

Bareskrim Polri Gagalkan Penyelundupan 80 Kg Sabu di Parepare, Dua Pelaku Termasuk Pengendali Utama Jaringan Narkoba Nasional Ditangkap

Tanggal: 12 Agustus 2025Sumber: Detik Sulsel (detik.com) Isi Berita (Versi Panjang): Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Ditipidnarkoba) Bareskrim Polri berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 80 kilogram sabu di Kota Parepare, Sulawesi Selatan,…

Isu “Tak Disapa” Gibran–Bahlil, Akhirnya Terjawab: Ternyata Satu Kereta ke Acara yang Sama

Jakarta, 11 Agustus 2025 — Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akhirnya buka suara soal video viral yang memperlihatkan dirinya seolah tidak disapa oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam sebuah…

You Missed

Respons Gubernur Riau soal BNN Sita 63 Kg Ganja di Kampus UIN Suska

Respons Gubernur Riau soal BNN Sita 63 Kg Ganja di Kampus UIN Suska

Arab Saudi Incar Juara Piala Asia 2025

Bareskrim Polri Gagalkan Penyelundupan 80 Kg Sabu di Parepare, Dua Pelaku Termasuk Pengendali Utama Jaringan Narkoba Nasional Ditangkap

Bareskrim Polri Gagalkan Penyelundupan 80 Kg Sabu di Parepare, Dua Pelaku Termasuk Pengendali Utama Jaringan Narkoba Nasional Ditangkap

“Udinese Pasang Target Zona Liga Europa di Serie A 2025, Optimis Tantang Klub Besar!”

Isu “Tak Disapa” Gibran–Bahlil, Akhirnya Terjawab: Ternyata Satu Kereta ke Acara yang Sama

Isu “Tak Disapa” Gibran–Bahlil, Akhirnya Terjawab: Ternyata Satu Kereta ke Acara yang Sama

“Brighton Siap Kejutkan Premier League 2025: Kuda Hitam yang Mengancam Raksasa!”